Jumat, 06 April 2012

KONFLIK ANTAR KELOMPOK DAN PENYELESAIANNYA


CONTOH KASUS TENTANG BENTROK BBM.
JAKARTA, KOMPAS.com - Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menunjukkan, terhitung sejak Selasa (27/3/2012) hingga Jumat (30/3/2012) dini hari tadi, ada 82 korban luka-luka yang dirawat di rumah sakit akibat bentrok mahasiswa dengan aparat dalam demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di beberapa titik di Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengungkapkan, dari total korban yang dirawat termasuk di antaranya aparat. Seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak pemerintah.

"Dari 82 orang, belum ada yang meninggal. Sebagian besar rawat jalan," katanya saat acara temu media di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (30/3/202) siang.

Menurut Dien, dari 82 orang korban, sebagian besar mengalami luka ringan dan kena gas air mata. "Bahwa ada yang luka-luka betul. Tetapi yang parah serius belum ada," terangnya.

Dari 82 korban itu, lanjut Dien, bentrokan yang terjadi di depan Stasiun Gambir, pada Selasa (27/3/2012) menyumbang paling banyak korban yakni sampai 72 orang dan sebagian besar di rawat di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM), RS. Tarakan dan RSPAD Gatot Subroto. Sedangkat bentrokan yang terjadi pada Kamis malam (29/3/2012) di Jalan Diponegoro menyebabkan 10 orang yang dirawat, 6 orang di antaranya dirawat di RSCM, termasuk Kapolsek Senen, 2 orang di St.Carolus dan 2 orang di RS. Tarakan.

Dien menambahkan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Kementerian Kesehatan untuk menempatkan ambulans gawat darurat DKI, ambulans Puskesmas dan ambulans suku dinas di 30 titik. Jadi kalau ada pendemo atau polisi yang terluka dapat segera dilakukan pengobatan di ambulans.
"Kalau tidak bisa dilakukan di ambulans kita rujuk ke rumah sakit terdekat. Sudah ada 32 rumah sakit di Jakarta yang siap di jadikan rujukan," tutupnya.
PENYELESAIANNYA :
            Dengan melihat kejadian yang telah disampaikan,bisa disimpulkan adanya sikap anarki yang dilakukan para mahasiswa dengan para aparat,yang merupakan kasus antar kelompok dengan kelompok. Penyelesaiannya terdapat pada kedua belah pihak. Yang pertama dari sistem kerja pemerintah yang harus terbuka kepada rakyatnya,dengan begitu rakyat tidak akan terus diberatkan oleh konflik yang kompleks. Pemerintah juga diharapkan bisa membangun kesejahteraan yang adil pada rakyatnya. Terlihat pada kasus yang heboh pada saat ini kenaikan harga BBM yang memberatkan sebagian rakyat yang kontra. Dari situlah rakyat marah yang diwakili para mahasiswa yang berdemo. Sebenarnya sah-sah saja menaikan harga BBM tapi dengan syarat diberi fasilitas yang nyaman. Terlihat transportasi di indonesia amat sangat tidak nyaman,jalanan amat sangat buruk,kesenjangan sosial merajalela, yang kaya tambah kaya yang miskin tambah meralat. Apakah ini sebuah solusi dibalik kenaikan BBM? Dari situlah banyaknya kendaraan pribadi berlalu lalang yang membuat macet, dan yang terpenting pasokan BBM pun meningkat,dengan begitu siapa yang dirugikan siapa?
Kedua dari sikap mahasiswa yang anarki ketika berdemo. Ketika emosi memuncak apapun bisa dilakukan. Seperti halnya demo kemarin ketika para mahasiswa menghancurkan pot tanaman di gedung DPR,merusak pagar,melempar-lempar batu. Yang menjadi pertannyaan,apa salah dan dosa dari pot,pagar,dan batu? Ketika semua itu terjadi,siapa yang dirugikan? Akibatnya sebagian mahasiswa terluka,sudah beban kenaikan BBM ditambah pula luka berat. Teringat dengan kejadian tragedi trisakti, dimana para mahasiwa berdemo anarki,untung saja demo kemarin tidak menimbulkan tragedi maut. Dan yang pasti mereka bertidak seperti itu untuk mencari keadilan yang seadil-adilnya,mencari perhatian untuk diperhatikan,mencari kesejahteraan untuk kehidupan. Negara lain bisa maju kenapa indonesia tidak bisa?

DAFTAR PUSAKA: (http://nasional.kompas.com/read/2012/03/30/17093980/Total.82.Korban.Bentrok.BBM.Dirawat.di.RS)
NAMA            : RATU GINGGA MENTARI
NPM               : 15210675
KELAS           : 2EA18
TUGAS           : KASUS KONFLIK ANTAR KELOMPOK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar