NAMA :
Ratu Gingga Mentari
NPM
: 15210675
KELAS :
3EA18
Analisis persaingan dan pengelompokan posisi merk
sabun mandi cair terhadap persepsi
masyarakat di kota Blitar
Bab III
Metodologi Penelitian
3.1
Data dan Sumber Data
Dalam
penelitian ini, dibutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan, dimulai pada bulan
Maret sampai dengan bulan Mei 2005. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di
Kota Blitar, yang mencakup tiga kecamatan yaitu: Kecamatan Sukorejo, Kecamatan
Kepanjenkidul, dan Kecamatan Sananwetan.
3.2
Variabel
VARIEBEL
PENELITIAN
1. Penelitian Survey
Jenis
penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian survei. Kerlenger (1973) mengemukakan bahwa
penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antarvariabel sosiologi dan psikologis.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data kualitatif. Data kualitatif
adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar atau data kualitatif
data yang berbentuk angka/data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono; 2002)
3.3 Tahapan
Dalam
melakukan penelitian terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum
sebuah tulisan dapat dikatakan sebagai penelitian.
1.
Menentukan tema
2.
Menentukan latar belakang masalah
3.
Menentukan masalah dan tujuan
4.
Mencari teori yang terkain dengan penelitian
5.
Menentukan hipotesis dan variabel
6.
Mementukan data dan sumber data yang digunakan
7.
Menentukan alat analisis dan metode penelitian
8.
Melakukan pengambilan data
9.
Mengumpulkan hasil penelitian
10.
Menganalisi hasil penelitian
11.
Memberikan kesimpulan terhadap hasil penelitian
3.4 Model
Penelitian
Teknik Pengambilan Sampel
1.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga masyarakat Kota Blitar yang berdasarkan kartu keluarga. Jumlah keluarga di Kota Blitar adalah 9.211 keluarga di Kecamatan Sukorejo, 9.186 keluarga di Kecamatan Kepanjenkidul, dan 11.612 keluarga Kecamatan Sananwetan. Jadi secara keseluruhan populasinya berjumlah 30.009 keluarga (BPS Kota Blitar, 2004 per 31 Desember)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga masyarakat Kota Blitar yang berdasarkan kartu keluarga. Jumlah keluarga di Kota Blitar adalah 9.211 keluarga di Kecamatan Sukorejo, 9.186 keluarga di Kecamatan Kepanjenkidul, dan 11.612 keluarga Kecamatan Sananwetan. Jadi secara keseluruhan populasinya berjumlah 30.009 keluarga (BPS Kota Blitar, 2004 per 31 Desember)
2. Ukuran Sampel
Dalam menentukan ukuran sampel, digunakan pendekatan Slovin yang dikutip Husien Umar (2000) sebagai berikut: n = N/+Ne²
Dalam menentukan ukuran sampel, digunakan pendekatan Slovin yang dikutip Husien Umar (2000) sebagai berikut: n = N/+Ne²
Keterangan:
N = ukuran sampel N = ukuran populasi e = prosentase kelonggaran ketidak
telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolelir Jadi
besarnya populasi (N) dalam penelitian ini dapat diketahui sebesar 30.009 2 1
Ne N n
Metode sampling
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan proposional sampling. Proposive sampling digunakan dalam menentukan populasi target, dan proposional sampling digunakan untuk menetapkan jumlah sampel pada setiap kecamatan yang ada di Kota Blitar, berdasarkan karakteristik atau kriteria yang telah ditentukan.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan proposional sampling. Proposive sampling digunakan dalam menentukan populasi target, dan proposional sampling digunakan untuk menetapkan jumlah sampel pada setiap kecamatan yang ada di Kota Blitar, berdasarkan karakteristik atau kriteria yang telah ditentukan.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder.
1. Data
Primer
Data primer diperoleh dari lapangan dengan melakukan pengamatan, wawancara atau memberikan daftar pertanyaan. Dalam penelitian ini data diperoleh pada penggunaan daftar pertanyaan (questioner) dan digunakan pertanyaan yang sudah menggiring ke jawaban alternatif yang sudah ditetapkan. Sedangkan pertanyaan yang tidak menggiring ke jawaban yang susah ditentukan dan tinggal dipilih dari alternatif yang ditawarkan
Data primer diperoleh dari lapangan dengan melakukan pengamatan, wawancara atau memberikan daftar pertanyaan. Dalam penelitian ini data diperoleh pada penggunaan daftar pertanyaan (questioner) dan digunakan pertanyaan yang sudah menggiring ke jawaban alternatif yang sudah ditetapkan. Sedangkan pertanyaan yang tidak menggiring ke jawaban yang susah ditentukan dan tinggal dipilih dari alternatif yang ditawarkan
2. Data
Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau dari pihak lain yang berhubungan dengan obyek penelitian. Adapun yang termasuk dalam data sekunder adalah data mengenai kondisi perusahaan yang mana penulis peroleh dari hasil penelitian dari peneliti sebelumnya atau dengan cara mempelajari studi pustaka atau literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian. Data skunder ini diperoleh dari badan BPS Kota Blitar dan jurnal-jurnal hasil peneliti terdahulu.
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau dari pihak lain yang berhubungan dengan obyek penelitian. Adapun yang termasuk dalam data sekunder adalah data mengenai kondisi perusahaan yang mana penulis peroleh dari hasil penelitian dari peneliti sebelumnya atau dengan cara mempelajari studi pustaka atau literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian. Data skunder ini diperoleh dari badan BPS Kota Blitar dan jurnal-jurnal hasil peneliti terdahulu.
Teknik Analisis Data
Ada 3 teknis yang akan dipakai dalam melakukan analisis atas data, yaitu:
1. analisis deskriptif,
Ada 3 teknis yang akan dipakai dalam melakukan analisis atas data, yaitu:
1. analisis deskriptif,
2. analisis MDS (multidimensional scaling),
3. analisis
cluster.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah untuk menganalisis atribut (daya bersih, aroma, warna, label, kemasan, merk, dan ukuran) yang dipergunakan responden dalam mempersepsikan produk sabun mandi cair.
Analisis deskriptif adalah untuk menganalisis atribut (daya bersih, aroma, warna, label, kemasan, merk, dan ukuran) yang dipergunakan responden dalam mempersepsikan produk sabun mandi cair.
2. Analisis MDS (Multidimensional
Scaling)
Analisis MDS menurut Malhorta (2000) merupakan prosedur untuk menggambarkan persepsi dan preferensi konsumen dalam sebuah display. Dalam penelitian ini analisis MDS memetakan persepsi konsumen terhadap delapan merek sabun mandi cair di Kota Blitar. Dan hasilnya dari pemetaan ini akan diperoleh posisi persaingan dari masing-masing merek sabun mandi cair berdasarkan atribut yang dipersepsikan konsumen. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis MDS adalah sebagai berikut.
Analisis MDS menurut Malhorta (2000) merupakan prosedur untuk menggambarkan persepsi dan preferensi konsumen dalam sebuah display. Dalam penelitian ini analisis MDS memetakan persepsi konsumen terhadap delapan merek sabun mandi cair di Kota Blitar. Dan hasilnya dari pemetaan ini akan diperoleh posisi persaingan dari masing-masing merek sabun mandi cair berdasarkan atribut yang dipersepsikan konsumen. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis MDS adalah sebagai berikut.
3. Ananlisis Cluster
Ananlisis cluster dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengelompokan merek sabun mandi atas dasar persepsi konsumen terhadap kesamaan dan ketidaksamaan. Menurut Malhorta (2000), ananlisis cluster merupakan teknik ananlisis yang digunakan mengklasifikasikan obyek-obyek menjadi kelompok-kelompok yang relatif homogen. Dalam analisis cluster terdapat dua macam prosedur untuk pembuat pengelompokan.
Ananlisis cluster dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengelompokan merek sabun mandi atas dasar persepsi konsumen terhadap kesamaan dan ketidaksamaan. Menurut Malhorta (2000), ananlisis cluster merupakan teknik ananlisis yang digunakan mengklasifikasikan obyek-obyek menjadi kelompok-kelompok yang relatif homogen. Dalam analisis cluster terdapat dua macam prosedur untuk pembuat pengelompokan.
G. Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel yang disusun atas permasalahan dan tujuan penelitian, juga diambil dari teori yaitu konsep persepsi sebagai faktor psikologis yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen, serta berdasarkan pada variabel pengamatan dari penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak variabel yang terkait dengan persepsi konsumen terhadap sabun mandi cair. Ada tujuh variabel yang dijadikan atribut determinan sebagai dasar persepsi konsumen terhadap sabun mandi yaitu daya bersih, aroma, warna, label, kemasan, merek, dan ukuran.
Variabel-variabel yang disusun atas permasalahan dan tujuan penelitian, juga diambil dari teori yaitu konsep persepsi sebagai faktor psikologis yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen, serta berdasarkan pada variabel pengamatan dari penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak variabel yang terkait dengan persepsi konsumen terhadap sabun mandi cair. Ada tujuh variabel yang dijadikan atribut determinan sebagai dasar persepsi konsumen terhadap sabun mandi yaitu daya bersih, aroma, warna, label, kemasan, merek, dan ukuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar