Landasan Teori (Metode Riset)
Nama :
Ratu Gingga Mentari
NPM : 15210675
Kelas : 3EA18
NPM : 15210675
Kelas : 3EA18
Analisis persaingan dan pengelompokan posisi merk
sabun mandi cair terhadap persepsi
masyarakat di kota Blitar
Bab
II
2.1
Teori
2.1.1
Peranan penting pemasaran
Peranan Penting
Pemasaran Peran Pemasaran (Kotler, 2001) sangat penting
dalam membantu suatu perusahaan untuk meraih peluang-peluang maupun menghadapi
tantangan. Karena itu di era globalisasi ini perusahaan harus berjuang
menghadapi persaingan global yang semakin ketat, kesenjangan pendapatan, kerusakan
lingkungan, kekurangan prasarana, stagnasi ekonomi, ketrampilan buruh yang
rendah serta masalah ekonomi, politik, dan sosial lainnya.
2.1.2 Manajemen
Pemasaran
Definisi manajemen
pemasaran yang disetujui oleh Asosiasi Pemasaran Amerika (Kotler, 2001)
sebagai berikut, “…Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan
individu dan organisasi.” Definisi tersebut menjelaskan bahwa manajemen
pemasaran adalah proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian, yang mencakup barang, jasa dan gagasan dalam pertukaran yang
diiginkan dengan pasar sasaran dengan tujuan menghasilkan keputusan bagi
pihak-pihak yang terlibat.
2.1.3 Konsep
Pemasaran
Konsep Pemasaran (Kotler;
2001) adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kunci dari untuk meraih
tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada pesaing dalam
memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran. Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar yaitu:
pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasar terpadu, dan profitabilitas. Konsep
pemasaran menganut pandangan dari luar ke dalam, yang dimulai dengan orientasi
pada pasar dengan mendefinisikan pasar sasaran dengan baik dan cermat, sehingga
dapat menyiapkan program pemasaran yang sesuai.
2.1.4 Perilaku
Konsumen
Pemahaman yang baik
mengenai perilaku konsumen sangat penting dan diperlukan bagi pemasar atau
perusahaan, karena dengan pemahaman itu akan memberikan pengetahuan dan
informaasi yang diperlukan mengenai bagaimana tindakan konsumen dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginannya beserta proses pengambilan keputusan pembelian
konsumen terhadap suatu produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
Keberhasilan keputusan-keputusan pemasaran dari suatu perusahaan memerlukan
pemahaman dan informasi luas mengenai perilaku konsumen. Banyak contoh nyata
dalam praktik menjelaskan bahwa yang membuat keberhasilan suatu perusahaan
adalah dapat menerapkan teori dan informasi mengenai perilaku konsumen.
2.1.5 Konsep
Persepsi
Menurut Cravens (2004)
Persepsi adalah proses dimana individu memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan
input yang berupa informasi untuk menciptakan suatu gambaran dunia yang
berarti. disimpulkan bahwa persepsi merupakan hasil dari proses pengamatan
terhadap keadaan oleh indra manusia selanjutnya akan menginterprestasikan
stimulus yang diterima. Meskipun stimulus yang diterima sama, tetapi akan dapat
memiliki arti berbeda-beda pada masing-masing individu, kemudian akan
mempengaruhi perilaku dalam tindakan memilih sesuatu.
2.1.6
Model Persepsi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen secara individu bila
dihubungkan dengan persepsi dan preferensi dapat dikategorikan dalam dua proses
dasar (Stephen Robbin; 2002) yaitu:
1. Persepsi adalah penilaian individu
mengenai tingkat kesamaan dan tingkat perbedaan diantara obyek-obyek yang
merupakan rangsangan (stimulus).
2.
Preferensi adalah rangkaian obyek yang diberi penilaian sesuai atau mendekati
kesesuaian dengan persyaratan yang dikehendaki konsumen.
2.1.7
Penempatan Posisi
Penentuan posisi (positioning)
menurut Craven (2001) merupakan tindakan merancang penawaran dan citra
perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda
dalam benak pelanggan sasaran. Penentuan posisi merupakan konsep strategis yang
penting, karena membantu perusahaan dalam mengkomunikasikan strateginya untuk
pasar dan organisasinya sendiri sebaik mengelola hubungannya dengan konsumen.
Strategi penentuan posisi dalam program pemasaran merupakan hasil kombinasi
antara strategi produk, saluran distribusi, harga dan promosi yang digunakan
oleh perusahaan untuk menentukan posisinya terhadap pesaing utama dalam usaha
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
2.2
Penelitian terdahulu
2.2.1 Alifah
Ratnawati (1999) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Persepsi
Konsumen terhadap Suratkabar Harian di Kota Malang.” Tujuan penelitian ini
adalah, pertama, untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap suratkabar yang
beredar di Kota Malang. Sehingga dapat diketahui posisi masing-masing
suratkabar di antara pesaing-pesaing, dipandang dari sudut pandang konsumen;
dan kedua, untuk mengetahui suratkabar yang paling disukai konsumen berdasarkan
atribut-atribut yang dijadikan dasar mempersepsikan suratkabar.
2.2.2 Penelitian Sherly
Hesti Erawati (1999) dengan judul “Analisis Persepsi Konsumen terhadap
Perguruan Tinggi Swasta di Kota Malang: kajian tentang penempatan posisi
persaingan PTS.” Tujuan penelitian adalah: pertama, untuk mengetahui
persepsi konsumen terhadap perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Malang; kedua,
untuk mengetahui posisi persaingan PTS berdasarkan persepsi konsumen, sehingga
diketahui pesaing utama tiap PTS dalam kelompok dan antarkelompok; dan ketiga,
untuk mengetahui PTS yang paling disukai konsumen berdasarkan atribut yang
digunakan sebagai dasar penilaian mempersepsikan PTS.
2.2.3 Penelitian Mohammad
Rifai (1999) dengan judul “Sikap Konsumen Terhadap Atribut Sabun Mandi
Kesehatan: studi Merk Lifebuoy dan Nuvo di Kota Jombang.” Atribut yang
dugunakan adalah daya bersih, aroma ,warna, label, kemasan, dan merk.
2.2.4 Ibrahim (2001)
meniliti sikap konsumen terhadap atribut sabun mandi biasa di Kota Jogjakarta
dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Sikap Konsumen terhadap Atribut
Sabun Mandi Biasa di Kota Jogjakarta: Studi pada Merek Sabun Mandi Lux dan Giv.”
Atribut yang digunakan adalah aroma, harga, kemasan, daya bersih, promosi,
merk, warna, label, dan prestise. Teknik analisanya menggunakan Fishbein model
dan analysis of variance (anova).
2.3
Hipotesis
Berdasarkan
latar belakang dan tujuan penelitian serta kajian penelitian terdahulu dan
landasan teori, maka hipotesis yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Diduga masing-masing merek sabun
mandi cair mempunyai posisi persaingan yang berbeda berdasarkan persepsi
masyarakat di Kota Blitar
2. Diduga terdapat beberapa kelompok
posisi merek sabun mandi cair berdasarkan persepsi masyarakat di Kota Blitar
3.
Diduga sabun mandi cair merek Lifebuoy paling disukai masyarakat di Kota Blitar
dikarenakan produk sabun mandi cair merek Lifebuoy sering dijumpai atau mudah
untuk mengkonsumsi produk tersebut, baik di toko-toko atau kios kecil-kecil di
Kota Blitar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar